Kamis, 22 Desember 2011

PENGERTIAN TASAWUF


PENGERTIAN TASAWUF
Oleh: H. Ahmadi Isa

Kata shufi baru dikenal sesudah abad ke tiga hijriyah. Kata ini sering digunakan oleh para imam mazhab dan para Syeikh tarikat, seperti Imam Ahmad bin Hambal (241 H), Abu Sulaiman Abdurrahman bin Utbah al-Darani, dikenal dengan nama Abu Sulaiman al-Darani (215 H/830 M) dan lain-lain. Orang yang mula-mula menggunakan kata shufi ialah Abu Abdullah bin Sa’id bin Masruq al-Sauri al-Kufi, dikenal dengan nama Sufyan as-Sauri (97 H/715 M), dan ada pula yang mengatakan Al-Hasan bin Abi al-Hasan Abu Sa’id, dikenal dengan nama Hasan al-Basri (110 H/728 M).
Para ahli berbeda pendapat tentang asal kata shufi, antara lain sebagai berikut :
1.   Tasawuf berasal dari kata Shafa yang berarti bersih, karena tujuan para sufi adalah untuk membersihkan hatinya di hadapan Tuhannya.
2.   Tasawuf berasal dari kata Shuffah, yaitu suatu serambi masjid Nabawi di Madinah. Serambi tersebut ditempati oleh para sahabat Nabi yang miskin dari golongan Muhajirin, tetapi imannya kuat, berhati bersih dan rajin beribadah, serta tidak mementingkan kehidupan duniawi. Mereka ini disebut Ahlus Suffah, yang makan dan minum mereka dibelanjai oleh para dermawan di kota Madinah. Di antara yang mendiami shuffah itu ialah Abu Darda, Abu Zar, Abu Hurairah, dan lain-lain.
3.   Tasawuf berasal dari kata Shaff, artinya barisan shaff ketika mendirikan shalat. Sebab seseorang yang kuat imannya dan rajin beribadah serta bersih hatinya selalu memilih shaff yang pertama di kala dia mendirikan shalat.
4.   Tasawuf berasal dari kata Shaufanah, yakni buah-buahan kecil dan berbulu, yang banyak tumbuh di padang pasir di negara Arab.
5.   Tasawuf berasal dari bahasa Yunani, yaitu Thea dan Shofos. Thea berarti Tuhan dan shofos berarti hikmah. Jadi Thea Shofos berarti Hikmah Ketuhanan. Hal ini disebabkan karena banyak sekali pengaruh Filsafat Yunani, terutama Filsafat Neo-Platonisme mempengaruhi dunia Islam. Jadi tasawuf itu bukan asli dari bahasa Arab, tetapi dari bahasa Yunani yang di-Arabkan. Namun, pendapat ini kalau dilihat dari sudut etimologi (bahasa), nampaknya masih bisa diragukan. Karena huruf s pada kata shofos ditransliterasikan ke dalam bahasa Arab menjadi sin dan bukan shad seperti dalam kata falsafah dari kata philosophia. Dengan demikian, kata shufi seharusnya ditulis sufi, dan bukan shufi.
6.   Tasawuf berasal dari kata Shuf, artinya baju yang terbuat dari kain yang berasal dari bulu yang kasar. Karena para sufi senang hidup sederhana. Sebagai gambaran kesedarhanaan mereka dipakainya baju yang terbuat dari kain yang berasal dari bulu yang kasar (shuf). Istilah inilah yang paling cocok dan lebih bisa diterima dengan pengambilan bahasa yang disebut gramatika bahasa Arab. Pendapat seperti ini dikemukakan oleh Al-Kalabadzi. Pengertian seperti ini akan semakin jelas apabila kita kaitkan dengan latar belakang munculnya para sufi dalam sejarah  umat Islam, yang diperintah oleh penguasa yang tenggelam dalam kehidupan yang serba mewah dan bergelimang dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan noda dan dosa. Dalam suasana yang seperti itu, muncullah para zahid, yang protes dengan cara hidup demikian, mereka malah lari sangat jauh ke dalam kehidupan yang mereka anggap lebih baik, yaitu kehidupan sangat sederhana, mereka dekati kehidupan ukhrawi, dan menjauhi kehidupan duniawi.
          Dari berbagai istilah yang diambil dari beberapa kata tersebut di atas, dapat kita ambil pengertian bahwa istilah sufi mengandung dua aspek, yaitu aspek lahiriah dan aspek batiniah. Dari aspek lahiriah tergambar bahwa para sufi itu senang menjalani kehidupan yang serba sederhana, mereka memakai pakaian yang murahan, makan dan minum seadanya, hanya untuk menyambung hidup, dan menghindarkan diri dari kedinginan, kehausan dan kelaparan, mereka tidak mementingkan hasrat jasmani dan kehidupan yang bersifat duniawi (zuhud). Aspek kedua, aspek batiniah, terlukis pada sifat mereka lebih mementingkan ketulusan dan kesucian hati, kemuliaan, dan senang beribadah, senang berzikir, puasa, shalat, membaca Alqur’an, dan lain-lain. Mereka selalu berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Suci.

Tidak ada komentar: