Rabu, 11 Februari 2015

AKIBAT MINUMAN KERAS DAN NARKOBA



      اَلْحَمْد ُللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْهِ بِنِعْمَةِ ْالإِيْمَانِ وَْالإِسْلاَمِ، أَشْهَدُ اَنْ لآ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمُلْكُ الْعَلاَّمُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمِّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الآنَامُِ. صَلِّ اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ الْكَرِيِمِ.أَمَّا بَعْدُ : فَيَا عِبَادَ اللهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُواالله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مَسْلِمُوْنَ.
          Majelis Jumat yang terhormat!
          Di antara penyakit masyarakat yang berbahaya adalah minuman keras dan narkotika. Penyakit ini semakin hari semakin merambah di masyarakat kita, terutama di kalangan anak-anak muda, para pelajar dan mahasiswa. Mereka yang disebut-sebut sebagai generasi penerus bangsa dan harapan bangsa di masa mendatang ini, tidak memikirkan apa akibat yang akan ditimbulkan akibat mengonsumsi barang haram ini. Yang dapat mereka bayangkan hanyalah akan mendapatkan kesenangan sementara, mereka tidak menyadari akan kehilangan masa depan karena rapuhnya tubuh  dan jaringan otak mereka.
          Sangat parah penderitaan yang dialami akibat penyalahgunaan narkotika, seperti para pencandu ganja, heroin, dan kokain, karena mereka tega menyayat dan menghisap darahnya sendiri bila tidak mendapat barang-barang yang mereka damba. Nerkotika juga dikategorikan dapat beriaksi cepat dalam merusak organ-organ tubuh, jiwa, dan pikiran manusia. Kebiasaan seperti inilah yang mulai merambah ke masyarakat kita, tidak terkecuali anak-anak sekolah, mulai dari kota-kota besar hingga ke pelosok desa.
          Kemudian, mengapa minuman keras dan narkotika dapat menimbulkan dampak negatif yang demikian berbahaya sehingga terkadang dapat menimbulkan kematian atau tutup usia, dan mengapa agama Islam dengan tegas mengaharamkannya?.
          Kaum muslimin seiman dan seagama!
          Menurut para ahli bahwa ternyata di dalam minuman keras tersebut terdapat kadar racun alkohol yang berdosis tinggi, sedangkan di dalam narkotika terdapat racun nikotin. Keduanya dapat merusak jaringan tubuh manusia, terutama pada bagian paru-paru, jantung, lever, saraf, dan otak. Tubuh seseorang yang sudah kerasukan racun-racun tersebut perlahan-lahan, tapi pasti akan mengalami kerusakan pada bagian vital tubuh tadi. Akibatnya kekebalan tubuh manusia akan melemah, dan memudahkan bagi penyakit untuk berjangkit dan berkembang di dalamnya.Bukan hanya itu, jaringan saraf dan otak manusia yang paling cepat terkena reaksi racun tersebut juga akan bereaksi negatif pada tingkah lakunya sehari-hari. Jika over dosis maka penggunanya akan kehilangan kendali sadar, mudah melakukan tindakan maksiat seperti membunuh, berzina, berkata kotor, terkadang segala rahasia yang seharusnya tidak boleh diketahui orang lain dapat diungkapkan semuanya sampai tuntas. Bahkan bagi pencandu nerkotika dan obat-obat terlarang, ia tega menyayat bagian tubuhnya untuk dihisap darahnya dan berteriak kesakitan jika dalam sehari tidak mendapatkan obat-obat tersebut untuk dikonsumsi.
          Jika tidak ada uang untuk membelinya maka mereka tak segan-segan merampok, mencuri, dan membunuh sasarannya demi mendapatkan seteguk minuman, sebungkus kokain, atau segenggam ganja.
          Karena itu, agama Islam melarang umatnya mengonsumsi miras (minuman keras). Allah memerintahkan manusia untuk selalu menjaga dan memelihara tubuh, jiwa, serta akalnya dari kerusakan, dan jika disalahgunakan maka akan dipertangungjawabkan di akhirat kelak. Al-Qur'an secara jelas menyatakan bahwa manusia itu sempurna karena akalnya, dan manusia menjadi mulia karena akalnya pula. Karena itu, jika manusia telah rusak akalnya dengan hancurnya jaringan-jaringan sarafnya sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik maka akan samalah dia kedudukannya dengan binatang, bahkan lebih sesat lagi. Tuhan berfirman dalam kitab suci-Nya Al-Qur'an yang berbunyi demikian,

          "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda keuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (Al-A'raaf [7]: 179).
          Karena begitu melekatnya rasa candu dalam tubuh orang yang telah terbiasa mempergunakan obat-obat terlarang tersebut, pemerintah dan pemuka agama kesulitan dalam memberantasnya. Al-Qur'an pun tidak secara drastis dalam melarang minuman keras dan yang sejenisnya. Larangan itu turun secara bertahap karena begitu lekatnya kecanduan minuman keras di kalangan umat pada zaman Rasulullah SAW dan sulitnya untuk dikikis.
          Kaum muslimin rahimakumullah!
          Pada tahap pertama turun penjelasan ketika para sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW tentang khamar (minuman yang memabukkan) dan judi. Maka Allah SWT memerintahkan rasulnya untuk menjawab,

          "… Katakanlah, "Pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya." (Al-Baqarah [2]: 219).
          Pada tahap kedua, Allah SWT melarang hamba-Nya melakukan shalat sedang dia dalam keadaan mabuk,

      "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat sedang kamu dalam kedaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan …" (An-Nisaa' [4]: 43).
           Tahap ketiga, setelah keadaan akidah umat Islam semakin kuat, keyakinannya semakin mantap, maka Allah SWT secara tegas mengaharamkan minuman keras, dengan firman-Nya,

          "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbutan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-petrbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (Al-Maa'idah [5]: 90).
          Demikian cara Allah melarang minuman keras dan segala yang memabukkan, yang semuanya amat berbahaya bagi tubuh dan akal manusia.
          Selanjutnya, bagaimana cara kita melarang minuman keras dan narkoba yang telah merajalela di kalangan masyarakat kita ini dan telah merusak moral mereka? Untuk itu, marilah kita menggunakan cara yang telah diajarkan oleh Allah SWT pada ayat tersebut, yakni dengan cara bertahap, kemudian ditambah dengan nasihat-nasihat agama yang mendalam secara intensif, sehingga dapat menyentuh lubuk hatinya serta dapat membangkitkan kembali kesadarannya dan keinsafannya.
          Bagi mereka yang tergolong peminum dan pencandu berat, mereka perlu dikarantina, yakni diasingkan dari masyarakat dan keluarga, kemudian diberikan terapi dengan nasihat agama dan secara medis agar kecanduannya dapat segera diatasi. Dalam hal ini perlu adanya tempat rehabilitasi, yang ditangani bersama antara tukuh agama (ulama) untuk memberikan nasihat, dengan Dokter ahli di bidang tersebut.
          Para ulama menasihati dan membimbing para pencandu berat itu dengan menganjurkannya bertaubat nasuha, taubat yang sebenar benarnya, yakni menyesali perbuatan mengonsumsi narkoba, berjanji tidak mengulanginya lagi, kemudian ulama membimbing mereka melakukan berbagai amal shaleh, dengan cara meningkatkan kualitas shalatnya, baik shalat lima waktu maupun berbagai shalat sunat, membimbing mereka agar meningkatkan  ibadah, serta memperbanyak berzikir kepada Allah SWT.
          Selain itu, hendaknya diperlukan ketegasan dari aparat hukum dalam pelarangan minuman keras dan narkotika, kemudian diikuti oleh tindakan nyata dan bijaksana bagi siapa yang melanggar, serta tindakan tanpa kompromi sedikitpun terhadap para pengedar dan penjualnya. Dengan demikian, insya Allah salah satu dari sekian banyak penyakit masyarakat zaman sekarang ini akan dapat diatasi.
Kaum muslimin rahimakumullah!
Dari beberapa uraian tersebut, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut;
1)    Minuman keras (miras) dan narkotika adalah jenis minuman dan obat terlarang yang sangat berbahaya, yang dapat menghancurkan jaringan-jaringan saraf pada otak sehingga sangat mengganggu kenormalan dan kesehatan berpikir.
2)    Minuman keras dan narkoba adalah jenis minuman dan obat terlarang yang mempunyai dampak kerusakan yang amat besar bagi kesehatan dan jaringan tubuh kita sehingga akan mempercepat kematian.
3)    Penanggulangan miras dan narkoba perlu kerjasama semua pihak (umara, ulama, umat)
4)    Penyembuhan bagi pencandu berat miras dan narkoba perlu tempat rehabilitasi yang ditangani bersama, yaitu tokoh agama memberikan nasihat, dan Dokter ahli mengobati secara medis.
          Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita, keluarga kita, dan masyarakat kita dari berbagai macam penyakit masyarakat, dan senantiasa pula memberikan petunjuk ke jalan yang lurus. Amin!
بَارَكَ اللهُ لىِ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِىْ وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ اللهُ مِنِّىْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنِّهُ هَوَالسِّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَاَسْتَغْفِرُوْهُ إِنِّهُ هَوَ الْغَفُوْرُ الرِّحِيْمُ.


Jumat, 12 Desember 2014

KHUTBAH JUM'AT : AIR SUMBER KEHIDUPAN


AIR SUMBER KEHIDUPAN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ لَكُمْ اْلأَرْضَ مَهْداً وَسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلاً، وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْ نَبَاتٍ شَتَّى. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلَهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهَ. أَمَّا بَعْدَ: فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ الْكِرَامُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفِسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَقَدْ فَازَ الْمَتَّقُوْنَ.

            

Kaum muslimin rahimakumullah!
            Mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan mencermati semua pekerjaan yang akan kita lakukan. Sekiranya itu perintah Allah, perintah Rasulullah, maka segera kita lakukan. Akan tetapi, jika pekerjaan itu maksiat kepada Allah atau dilarang Rasulullah SAW, maka batalkanlah, dan hindarkanlah. Dengan bertakwa kepada Allah, Insya Allah kita akan bahagia di dunia dan akhirat.
Kaum muslimin rahimakumullah!
            Suatu keniscayaan bahwa kehidupan kita di dunia ini, tentu membutuhkan air. Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan setiap yang melata di bumi ini, tak bisa lepas dari air. Air menjadi sumber kehidupan dari semuanya.
            Sungguh manusia sangat tergantung dengan adanya air. Mulai bangun tidur hingga menjelang tidur manusia selalu terlibat dengan air. Kita mandi, wudlu, masak, makan, minum, memerlukan air. Di rumah, di kantor, di sekolah, bahkan di bus, di kereta, di pesawat, dan di mana saja kita berada, kita pasti memerlukan air.
            Dan apabila kita mau tahu, bahwa air diproses dan diadakan oleh Allah SWT melalui proses yang indah, yang sebelumnya tidak banyak diketahui oleh manusia. Allah telah mengisyaratkan "hujan" lewat ayat-ayat suci Al-Qur'an sebagaimana tersurat dalam surah Ar-Ruum [30]: 48; sebagai berikut:
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira." (Ar-Ruum [30] : 48).
Proses terjadinya hujan, sebagaimana yang dipaparkan dalam Al-Qur'an sama persis dengan apa yang dipaparkan oleh para Ilmuan:
Pertama, Sejumlah besar gelembung udara terbentuk karena buih di lautan secara terus menerus pecah dan menyebabkan partikel air disemburkan ke langit. Yang kemudian membentuk titik-titik awan dengan mengumpulkan uap air di sekitarnya, kemudian naik dari lautan sebagai tetesan-tetesan kecil.
Kedua, Awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekitar kristal garam atau partikel debu udara. Karena tetesan air di awan sangat kecil, awan menggantung di udara dan menyebar di langit.
Ketiga, Pertikel air yang mengelindungi karistal garam dan partikel debu akan bertambah tebal dan membentuk tetesan hujan, sehingga tetesan hujan akan menjadi lebih berat dari pada udara, dan mulailah jatuh ke bumi sebagai hujan.
Majelis Jum'ay yang terhormat!
            Sungguh luar biasa, Allah SWT memutar kehidupan ini dengan generasi yang silih berganti, dari generasi ke generasi, lewat turunnya hujan ke muka bumi, dengan proses yang mengagumkan, yang tak tertandingi oleh siapapun. Dan juga, marilah kita perhatikan, simak, dan renungkan ayat suci Al-Qur'an, surah Al-Furqan ayat 48 dan 49 berikut ini:
"Dia lah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak." (Al-Furqaan [25]: 48-49)
Perhatikan pula pada surah Qaaf, ayat 9 berikut ini:
"Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam." (Qaaf [50]: 9)
            Dari tiga ayat tadi jelas bahwa air tidak hanya dibutuhkan oleh manusia, tetapi diperlukan pula oleh hewan, tumbuh-tumbuhan, dan semua makhluk hidup lainnya yang ada di dunia ini. Air mutlak diperlukan kapan saja, dan di mana saja.
            Kaum muslimin rahimakumullah!
            Apa jadinya, andaikata di dunia ini tidak  ada air. Sudah barang tentu tak ada kehidupan. Takkan ada makhluk yang bisa hidup. Manusia takkan kuat hidup tanpa air dalam waktu satu minggu, demikian juga hewan dan tumbuh-tumbuhan. Itu artinya Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang telah mengaturnya dengan begitu indah, tertib, rapi, dan cermat. Sebelum menjadikan makhluk di dunia ini terlebih dahulu menyediakan air untuk kebutuhannya dalam jangka panjang. Lebih unik lagi apabila kita mau meneliti dan mengamati siklus ketersediaan air. Dengan hujan, alam yang mati menjadi hidup. Dengan hujan alam yang gersang menjadi subur. Dengan hujan tanaman menjadi hijau dan subur. Dengan hujan semua yang hidup merasa gembira, sebab ketersediaan air yang setiap hari dibutuhkannya, dan seterusnya.
            Allah SWT telah memberitakan kabar gembira itu dalam kitab suci Al-Qur'an, surah Ar-Ra'd, ayat 14 sebagai berikut:
"Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (Ar-Ra'd [13]: 4)
Ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah sangat dimungkinkan untuk menjaga air tetap berkualitas, membuat buah lebih bermutu dan lain-lain. Berkat air juga pemandangan manjadi asri. Berkat air tumbuh-tumbuhan yang kering menjadi hijau. Tanaman yang semula tidak berbuah menjadi berbuah. Kehidupan manusia bertambah nikmat. Betapa Maha Murahnya Allah yang telah memberkahi negeri kita Indonesia kaya dengan air. Orang Indonesia baru merasa betapa suburnya tanah air kita ini, jika ia telah pergi haji, melihat tanah tumpah darah Rasulullah SAW – Makkah, Madinah, dan Saudi Arabia pada umumnya. Ironinya dengan tanah air Indonesia yang konon 2/3 adalah air, justru rakyatnya tidak bisa memanfaatkan air. Justru hanya pandai-pandai membuang air, tanpa mempedulikan ijtihad para ulama yang mengatakan "memubadzirkan" (ternmasuk air wudlu yang berlebihan) adalah haram hukumnya.
Kaum muslimin rahimakumullah!
Kalau kita dapat mencintai air, dan dapat memanfaatkan air, kita seharusnya menjadi bangsa yang pandai menciptakan kreasi yang terkait dengan air. Tentang perikanan, irigasi, taransportasi, dan lain-lain. Di mana Allah telah memberikan isyarat dalam ayat yang indah dalam surah Ibrahim, ayat 32 berikut ini:
"Allah-lah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai." (Ibrahim [14]: 32)
Kaum muslimin rahimakumullah!
            Air, betapa sabarnya ia. Yang kotor, yang bau, yang jelek, dibuang manusia ke air sungai. Yang penuh bakteri, yang membahayakan, yang menjijikkan, dibuang manusia ke laut. Sampah, kotoran manusia, kotoran binatang dan lain-lain dibuang manusia ke air, dan otomatis air menjadi tercemar. Selama ini air tetap diam. Andaikata air bisa bicara atau manusia bisa menangkap perasaan air, tentu air berkata dan merintih, serta menyumpah. Hai manusia, betapa tololnya kau, sombong sekali kamu, kau manusia tak tahu diri, manusia tak pandai bersyukur kepada Sang Pencipta alam semesta. Pantas kalau kamu hai manusia mendapatkan siksaan dari Allah, bala bencana dari Allah karena keterlaluan kelakuanmu dan kebodohanmu.
            Siapa yang tidak marah, kalau pusat-pusat sumber air dirusak oleh tangan-tangan jahat manusia. Siapa yang tidak benci bila tempat-tempat resapan dan penampungan air dibabat habis, diganti dengan hutan-hutan beton. Siapa yang tidak kecewa jika air di mana-mana dicemari oleh bahan-bahan yang berbahaya, bakteri yang menimbulkan berbagai penyakit? Akhirnya kepada manusia sendiri yang menaggung akibatnya, termasuk manusia yang baik yang tak
bersalah.
            Sudah berapa kali negeri tercinta ini diberikan peringatan oleh Yang Maha Kuasa dengan adanya tsunami, adanya banjir bandang, adanya tanah longsor dan lain-lain. Semua itu pertanda kelalaian manusia, manusia tidak mau menjaga dan mengelola air dengan baik dan benar. Allah telah mengingatkan kepada manusia dalam Al-Qur'an, surah Ar-Ruum, ayat 41 sebagai berikut:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (Ar-Ruum [30]: 41)
            Dari khutbah ini dapat disimpulkan, bahwa air adalah sumber kahidupan. Suatu keniscayaan bahwa kehidupan di dunia ini, tentu membutuhkan air. Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan setiap yang melata di bumi ini, tak bisa lepas dari air. Mari kita cintai air, jangan kita kotori dan nodai air, sebab air yang kotor dan ternoda akan membaayakan kita semua, kita semua yang akan menanggung akibatnya.
Demikian khutbah yang khatib bisa sampaikan. Semoga kita sekalian bisa memperoleh manfaat dari khutbah ini. Amin ,!

بَارَكَ اللهُ لى وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِىْ وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ اللهُ مِنِّىْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنِّهُ هَوَالسِّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَاَسْتَغْفِرُوْهُ إِنِّهُ هَوَ الْغَفُوْرُ الرِّحِيْمُ.